oleh: Abdillah Mundir, SE, MM
Sesungguhnya, konsep sistem informasi telah ada sebelum munculnya komputer. Sebelum pertengahan abad ke-20, pada masa itu masih digunakan kartu punch, pemakaian komputer terbatas pada aplikasi akuntansi yang kemudian dikenal sebagai sistem informasi akuntansi. Namun demikian para pengguna - khususnya dilingkungan perusahaan masih mengesampingkan kebutuhan informasi bagi para manajer. Aplikasi akuntansi yang berbasis komputer tersebut diberi nama pengolahan data elektronik (PDE).
Sesungguhnya, konsep sistem informasi telah ada sebelum munculnya komputer. Sebelum pertengahan abad ke-20, pada masa itu masih digunakan kartu punch, pemakaian komputer terbatas pada aplikasi akuntansi yang kemudian dikenal sebagai sistem informasi akuntansi. Namun demikian para pengguna - khususnya dilingkungan perusahaan masih mengesampingkan kebutuhan informasi bagi para manajer. Aplikasi akuntansi yang berbasis komputer tersebut diberi nama pengolahan data elektronik (PDE).
Pada tahun 1964, komputer generasi baru memperkenalkan prosesor baru
yang menggunakan silicon chip circuitry
dengan kemampuan pemrosesan yang lebih baik. Untuk mempromosikan generasi komputer
tersebut, para produsen memperkenalkan konsep sistem informasi manajemen dengan
tujuan utama yaitu aplikasi komputer adalah untuk menghasilkan informasi bagi
manajemen. Ketika itu mulai terlihat jelas bahwa komputer mampu mengisi
kesenjangan akan alat bantu yang mampu menyediakan informasi manajemen.
Konsep SIM ini dengan sangat cepat diterima oleh beberapa perusahaan dan institusi pemerintah dengan skala besar seperti Departemen Keuangan khususnya untuk menangani pengelolaan anggaran, pembiayaan dan penerimaan negara. Namun demikian, para pengguna yang mencoba SIM pada tahap awal menyadari bahwa penghalang terbesar justru datang dari para lapisan manajemen tingkat menengah dan atas yang kadang kadang gagap teknologi.
Konsep SIM ini dengan sangat cepat diterima oleh beberapa perusahaan dan institusi pemerintah dengan skala besar seperti Departemen Keuangan khususnya untuk menangani pengelolaan anggaran, pembiayaan dan penerimaan negara. Namun demikian, para pengguna yang mencoba SIM pada tahap awal menyadari bahwa penghalang terbesar justru datang dari para lapisan manajemen tingkat menengah dan atas yang kadang kadang gagap teknologi.
Perkembangan konsep ini masih belum mulus dan banyak organisasi mengalami
kegagalan dalam aplikasinya karena adanya beberapa hambatan, misalnya:
•
kekurangpahaman para pemakai tentang komputer,
•
kekurangpahaman para spesialis bidang informasi
tentang bisnis dan peran manajemen,
•
relatif mahalnya harga perangkat komputer,
serta
•
terlalu berambisinya para pengguna yang terlalu
yakin dapat membangun sistem informasi secara lengkap sehingga dapat mendukung
semua lapisan manajer.
Sementara konsep SIM terus berkembang, Morton, Gorry, dan Keen dari
Massachussets Institute of Technology (MIT) mengenalkan konsep baru yang diberi
nama Sistem Pendukung Keputusan (Decision Support Systems - DSS). DSS adalah
sistem yang menghasilkan informasi yang
ditujukan pada masalah tertentu yang harus dipecahkan atau keputusan
yang harus dibuat oleh manajer.
Perkembangan yang lain adalah munculnya aplikasi lain, yaitu Otomatisasi
Kantor (office automation/ OA), yang memberikan fasilitas untuk meningkatkan
komunikasi dan produktivitas para manajer dan staf kantor melalui penggunaan
peralatan elektronik. Belakangan timbul
konsep baru yang dikenal dengan nama
Artificial Intelligence (AI), sebuah konsep dengan ide bahwa komputer
bisa diprogram untuk melakukan proses lojik menyerupai otak manusia. Suatu
jenis dari AI yang banyak mendapat perhatian adalah Expert Systems (ES), yaitu suatu aplikasi
yang mempunyai fungsi sebagai spesialis dalam area tertentu.
Semua konsep di atas, baik PDE, SM, OA, DSS, EIS, maupun AI merupakan
aplikasi pemrosesan informasi dengan menggunakan komputer dan bertujuan
menyediakan informasi untuk pemecahan
masalah dan pengambilan keputusan.
0 comments:
Post a Comment